

tosleep – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas pada April 2025, dengan kedua negara saling memberlakukan tarif impor yang tinggi. Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor terhadap barang-barang dari China hingga 145%, sementara China membalas dengan tarif serupa terhadap produk AS
Dampak terhadap Indonesia
Sebagai negara dengan keterkaitan ekonomi yang erat dengan kedua raksasa ekonomi tersebut, Indonesia menghadapi sejumlah risiko serius akibat eskalasi perang dagang ini:
- Penurunan Permintaan Ekspor Ketegangan ini berpotensi menurunkan permintaan global terhadap produk ekspor Indonesia, terutama komoditas seperti batu bara, kelapa sawit, dan karet. Penurunan harga komoditas ini dapat mengurangi pendapatan nasional dan memperlemah sektor ekspor .
- Pelemahan Investasi dan Fiskal Ketidakpastian global akibat perang dagang dapat menurunkan minat investasi asing ke Indonesia. Penurunan investasi ini, ditambah dengan berkurangnya pendapatan dari sektor ekspor, dapat memperlemah posisi fiskal pemerintah dan menghambat pertumbuhan ekonomi nasional .
- Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Jika harga komoditas terus menurun dan investasi melemah, perusahaan-perusahaan di sektor terkait mungkin terpaksa melakukan efisiensi, termasuk pengurangan tenaga kerja. Hal ini dapat meningkatkan angka pengangguran dan menurunkan daya beli masyarakat
- Ketidakpastian Ekonomi dan Inflasi Perang dagang yang berkepanjangan dapat menimbulkan ketidakpastian ekonomi global, yang berdampak pada fluktuasi nilai tukar dan potensi inflasi di Indonesia. Kenaikan harga barang impor dapat menekan daya beli konsumen dan memperlambat pertumbuhan ekonomi .
Kesimpulan
Eskalasi perang dagang antara AS dan China membawa dampak negatif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas, memperkuat pasar domestik, dan menarik investasi dari negara-negara yang tidak terlibat dalam konflik dagang ini. Diversifikasi ekonomi dan peningkatan daya aing produk lokal menjadi kunci untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.